Seperti biasanya pagi ini sedikit bermalas-malasan untuk
bangun karena hujan turun. Udara menjadi sedikit dingin membuat mata malas
untuk terbuka. Tidak seperti biasanya aku mandi antri terlebih dahulu.
Sudah
jelas pagi ini aku sedikit molor karena mandi jam 6 kurang 10 menit. Setelah selesai mandi, ternyata sudah
jam 6 lebih. Segera aku bersiap-siap memakai baju dan kemudian sarapan.
Beruntungnya aku tidak terlambat masuk sekolah. Sampai di sekolah, di tangga
aku bertemu dengan teman sekelas ku. Aku ingin berlari tapi tas ku di pegang
kuat dia. Ketika sampai di atas dia melepaskan pegangan itu dan kita mulai
berlari menuju kelas. Inilah kebiasaan
kelas ku, selalu berebut bangku di pagi hari.
Setiap pagi aku dan teman-teman ku pasti mengobrol sambil menunggu bel masuk. Apa saja bisa menjadi topik pembicaraan kita. Berbicara tentang gebetan mereka atau PR mungkin bisa menjadi topik yang biasa kita bincangkan. Dari sekian teman ku, hampir semua aku tau sifat-sifatnya. Sebenarnya tidak mudah untuk berbaur dengan mereka. Karena sifat ku yang kurang begitu senang dengan seseorang yang tidak sesuai dengan apa yang aku ingin. Tetapi setelah di pikir-pikir hidup itu kita butuh orang lain. Kita tidak bisa hidup sendiri.
Dari
sejarah tahun-tahun yang lalu, kelas ku adalah kelas yang agamanya paling
bagus. Ya bisa terlihat sih. Karena sebagian besar teman ku bukan berasal dari
SMP negeri. Banyak yang hafal Al-Qur’an. Untuk aku pribadi sih aku tidak begitu
memperdulikan itu. Kelas ku anaknya pintar-pintar, baik dan ramah. Mereka rajin
beribadah. Sedikit banyak aku bisa mengambil sesuatu yang baik dari mereka.
Pertama
kali masuk MAN ini aku kurang begitu berminat. Tapi mungkin ini yang terbaik
jadi jalani sajalah. Guru-guru MAN ini menurutku sedikit berbeda dengan guru
ketika aku masih duduk di bangku SMP ataupun SD. Menurut ku mereka ramah, baik,
dan masih banyak lagi. Yang jelas mereka semua membuat saya nyaman saja. Tidak
ragu untuk tersenyum kepada mereka bahkan bercerita kepada mereka.
MAN itu
menurut saya adalah sekolah yang spesial. Seperti yang sering dikatakan, MAN
adalah sekolah dunia akhirat. Beruntung sekali bisa masuk di sekolah ini.
Fasilitas demi fasilitas terus ditingkatkan. Berbagai organisasi ada disini.
Siswa bisa memilih dengan sesuka hati. Selain bisa memilih, siswa juga mendapat
nilai tambahan karena ikut salah satu organisasi. Ilmu agama juga di utamakan
di sekolah ini. Yang malas bisa menjadi rajin Kelas
ku adalah kelas tambahan, jadi tampungan di kelas ku lebih sedikit dari kelas
lain. Hanya sekitar 22 orang saja. Kelas ku adalah salah satu kelas yang tidak
begitu kompak. Setiap ada lomba mereka malu untuk tampil termasuk aku sendiri.
Tetapi piala di kelas ku banyak. Itu semua hasil dari kerja keras kakak kelas.
Memalukan sih sebenarnya memajang piala yang bukan hasil dari kerja keras
sendiri. Kelas ku cuek saja dengan itu semua. Sebenarnya yang mereka cari
adalah sebuah nilai. Hanya sebuah nilai.
Mereka
tidak berfikir siapa yang akan mereka jatuhkan ketika mereka ingin mencapai
nilai yang mereka inginkan. Bahkan sebuah pertemanan mungkin tak berarti lagi
bagi mereka. Mereka mendekati siapa saja yang bisa membuat nilai mereka menjadi
lebih baik. Untuk mencari ilmu memang sangat sulit. Butuh pengorbanan. Tapi
demi sebuah cita-cita mereka berani melakukan apapun.
Masa
dimana aku sedang rasakan ini katanya adalah masa yang indah dan sulit di
lupakan. Tetapi terserah apa kata orang, aku tidak peduli. Karena setiap orang
berbeda- beda. Banyak teman-teman
ku sedang merasakan manisnya sebuah rasa suka, sayang atau pun cinta. Mereka
rela mengorbankan apa pun demi seseorang yang mereka sukai. Menurut ku sih lucu
dan menyebalkan, karena beberapa teman ku melupakan temannya hanya karena
seseorang yang mereka sukai. Mengikuti apa yang orang yang dia sukai lakukan.
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire