jeudi 11 avril 2013


p
ramuka adalah salah satu ekstrakulikuler yang tidak disukai oleh para murid. sedikit dari mereka yang menyukai pramuka. dari awal pertemuan, sedikit sekali yang hadir untuk latihan rutin. padahal pramuka sudah diwajib kan oleh sekolah. banyak alasan yang diajukan para murid. capek, ada les, sakit, ada acara dan masih banyak lagi. alasan ini terus digunakan sampai akhir pertemuan ketika akan dilakasanakannya mahabakti. murid yang tidak pernah berangkat dijadi kan satu dan mereka diberi nama 'sangga khusus'.
bisa dikatakan anggota sangga khusus ini belum siap. persiapan mereka tidak begitu matang, hanya sejadinya. mereka terlihat tidak begitu memperdulikan sangganya. sangga ku yang rutin ikut latihan saja ada yang keteteran. ya walau pun keteterannya dibagian lomba untuk mahabakti.  
Tanggal 23 kita berangkat untuk mahabakti. Sebelum pemberangkatan, diadakan upacara terlebih dahulu. Cukup lama upacara berlangsung, cuaca pun cukup terang, sehingga kita semua yang upacara kepanasan. Setelah upacara selesai, kita semua menunggu truk dari polda datang dan 1 bis untuk yang mempunyai penyakit khusus. Sangga ku berjumlah 8 orang. Tetapi karena yang 2 orang ikut OSN maka sangga ku berkurang dan hanya berjumlah 6 orang. Ketika pemberangkatan sangga ku terpisah, ada 2 orang yang di bis, dan yang 4 orang naik truk.

Setelah beberapa lama perjalanan, akhirnya kita diturunkan disebuah lapangan. Kita disuruh beristirahat sebentar sambil menunggu bisnya datang. Kami menunggu sangat lama, ternyata bisnya sudah hampir sampai ke bumi perkemahannya. Sangga yang anggotanya masih dalam bis melakukan perjalanan bhakti harus menunggu temannya. Bisa dikatakan melakukan perjalanan terakhir.  Sangga ku termasuk yang melakukan perjalanan terakhir.
               
 pos pertama kita disuruh menghafal lagu. Lagu apa sebenarnya itu. Aku tidak pernah menghafal lagu itu. Setelah selesai kami melanjutkan ke pos 2. Jalan yang dilalui pertama itu menurun, setelah mendapat belokan, jalan mulai menanjak lagi. Padahal jam sudah menunjukan jam 12 siang. Panas sekali dan kita hampir kehabisan minum. Tapi kami berusaha untuk menghemat minum. Sampai di pos ke-2 yang di sana sangat panas dan untuk sampai ke pos tersebut harus melewati jalan yang sangat menanjak. Di pos 2 kita disuruh menghafal.
            Perjalanan menuju pos-3 menanjak juga, tapi lebih banyak pepohonan. Lebih sejuk dan capek pun tidak terasa. Di pos 3 kita disuruh menyanyikan yel-yel. Waktu itu sangga ku belum ada yel-yel. Jadi kita membuatnya dengan spontan dan yel-yel kita sangat singkat. Setelah selesai menyanyikan yel-yel, perjalanan selanjutnya adalah perjalanan menuju buper. Katanya sudah dekat, tapi perjalanan tetap saja jauh karena hari sudah siang dan sangat panas ketika sudah sampai di buper tersebut.
            Sampai di sana kita diberi patok dan tongkat. Kita diberi waktu makan siang, sholat dan mendirikan tenda. Pertama-tama kita mengambil barang seperti tas, kompor dan barang yang dibawa truk. Setelah itu kita sholat dan mendirikan tenda. Ketika selesai mendirikan tenda, kita melanjutkan makan siang. Di dalam tenda, kami semua sibuk menggeledah tas yang kita bawa ketika perjalanan bakti. Kita mencari tas yang berisi makan siang yang dibawa dari rumah itu. Setelah ketemu, kami semua duduk rapi dan menunggu makan siang untuk dibuka. Daaaan ternyata makanan kita sudah tidak enak dipandang. Ada yang sudah bercampur dengan pisang, ada yang sudah sobek dikresek itu. Kami berfikir bagaimana kita bisa mengisi perut tapi dengan waktu yang singkat. Akhirnya kita memutuskan untuk mengambil nasi yang benar-benar masih layak. Hanya 2 bungkus yang masih layak makan. Sangat menyedihkan.. kita menghabiskan makan itu. Tidak peduli apa yang telah terjadi dengan nasi itu.
            Sore hari kami ada upacara pemasangan taser. Semua wajib mengikuti. Setelah apel sore kita diberi waktu untuk ishoma. Sehabis isya ada acara yaitu Penerimaan Tamu Ambalan. Kami disuruh membawa slayer dan berseragam lengkap. Ketika kita sudah dikumpulkan di lapangan. Perlahan lampu dimati kan. Gelap dan sepi. Tas yang ada digledah untuk dicari barang-barang yang sudah dilarang untuk dibawa. Disamping itu kami semua dicek kelengkapannya dan dicari kesalahan-kesalahan yang kita perbuat. Seluruh sangga khusus disuruh jalan jongkok. Sedangkan kita disuruh diam dan menjawab pertanyaan yang diberika oleh kakak-kakak yang ada. Pertama kita hanya ditanya biasa. Setelah itu kita dicari kesalahan sampai-sampai yang ada di depan itu banyak sekali sekitar 20 anak lebih. Kakak-kakak itu memberi pertanyaan apa solusi yang baik buat mereka. Kita semua hanya diam. Mereka membentak dan terus membentak.  Sampai akhirnya mereka bertanya apakah kita ingin dibentak atau tidak. Yaa barisan ku hanya diam. Karena kalau dipikir buat apa dijawab. Yang ada malah nambah masalah. Intinya malam itu kita dites mentalnya. Dan diakhir malam itu kita diberi bed untuk dijahit dan besok pagi harus sudah terpasang.
             Pagi itu kita dibangunkan dan diadakan senam lebay malas sebenarnya. Tapi mau gimana lagi, dengan anggota yang terbatas jadi harus tetap ikut. Lucu gerakan mereka tidak seperti sangga ku yang masih malu-malu ketika senam lebay. Ya alhasil kita kalah. Setelah itu apel pagi, hanya 2 orang perwakilan. Apel pagi diberi arahan untuk lomba pada hari itu juga. Jam, kostum, dan masih banyak lagi. Yang jelas sangga ku benar-benar dibagi untuk lomba pada hari itu.  Aku lupa hari keberapa itu, pokoknya kami semua itu ngantuk waktu tahajud. Setelah tahajud, sambil nunggu waktu subuh kita dengerin pak Nawawi. Dan mungkin bisa dihitung berapa orang yang dengerin. Sebagian besar kita tidur karena kita ngantuk banget.
            Hari ke-3 juga sama seperti hari ke-2. Lomba dan ada tadabur alam. Jelajah alam yang melewati sungai, hafalin morse, yel-yel, dasa dharma d
an lain –lain. Yang jelas nggak begitu capek kayak hari pertama. Perjalanannya lebih dekat dan nggak begitu menantang. Setelah itu ishoma. Dan malamnya adalah api unggun. Upacaranya lemayan keren. Tapi kalau acaranya nggak begitu menarik. Mending juga malam itu tidur di tenda dari pada ikut api unggun. Selama kemah, sangga ku hanya 2 orang yang membawa piring dan hanya beberapa yang membawa sendok dan garpu. Yaah akhirnya kita makan diwajan bareng waktu itu. Karena kita nggak punya piring yang cukup. Sendok pun bergantian. Sedikit jorok sih. Tapi nggakpapalah, jarang-jarang ada moment kayak gitu. Kita juga kehabisan air waktu itu kita ngambil air keran. Sebelum minum itu, aku mikir 2x buat minum air itu. Kalau nggak kepepet banget aku nggak akan mau minum itu. Kebetulan waktu kehabisan minum itu siang hari. Air kerannya juga dingin jadi yaa bikin ketagihan. Sangga ku ambil air dari ember dan minumnya pakai gayung. Kita minum di dalam tenda. Ya itu beberapa pengalaman waktu mahabakti. Gimana rasanya air keran, makan pakai sendok secara bergantian dan masih banyak lagi pengalaman yang didapat waktu mahabakti.
            Di hari terakhir kita cuma packing dan terus pulang. Tapi waktu masukin ke truknya harus antri dan taser harus digantungin ditas masing-masing. Yang mudah pecah harus terakhir. jadi ya kita nunggu dulu sampai barang yang mudah pecah ini masuk truk. Setelah memasukan barang kita langsung cari truk yang buat ngangkut kita. Aku duduk dibawah lagi, berhubung aku capek, yaudah tidur aja. Perjalanan tidak terasa lama dan sampailah kita semua di sekolah. Lega sih udah selesai mahabaktinya karena udah nggak pakai baju yang bau dan kotor itu. Bersyukur banyak pengalaman dan pelajaran yang bisa diambil.

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire